Kamis, 21 November 2013

Semarak Muharram 1435 H

Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta dalam rangka menyambut tahun baru hijrah 1435 H menyelenggarakan kegiatan mengambil tema Semarak Muharam 1435 H. Kegiatan ini dengan mengadakan bergai perlombaan yang dilakukan oleh santr-santri MAdraah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) se-wilayah Jakarta Pusat.

Acara tersebut diadakan di Pusat Perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Diantara MDTA yang ikut mengikuti acara loma adalah MD Baitul Hikmah, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Berikut beberapa gambar dan foto MD Baitul Hikmah mengikuti berbagai lomba tersebut.


Rabu, 25 Juni 2008

SANTRI TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR'AN


Haflah santri TKA Baitul Hikmah dengan berbagai atraksi. Peristiwa ini diambil ketika diadakan pembagian hasil proses belajar para anak-anak TKA. Nampak dalam gambar adalah guru Sdri Suci. Ini adalah angkatan pertama para santri TKA Baitul Hikmah dengan 11 orang, dan dimulai dari gerasi rumah kami. Semoga cikal bakal ini menjadi besar di kemudian hari. Karena kami, pengelola, melalui Yayasan Al-Kitab Wal Hikmah bercita-cita mempunyai Lembaga Pendidikan yang representatif semacam Pesantren Modern Boarding di kawasan sejuk Sukabumi atau Bogor. Semoga cita-cita kami dan Yayasan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin, dan juga dukungan para simpatisan dan donatur. Semoga Allah menggerakkan hati kita untuk berlomba di jalan Allah.

MARAWIS SANTRI TPA


Gambar disamping adalah haflah pembagian raport para Santri TPA Baitul Hikmah dengan memperagakan group Marawis, walaupun masih mengundang team Marawis dari luar, tapi ada pesertanya dari Santri TPA Baitul Hikmah. Proses pencangkokan. Proses ini harus terus dilakukan sampai akhirnya para santri bisa sendiri memainkan musik Arab hadrami ini dengan lumayan.
Suatu suguhan yang berupaya mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik mereka.

KEGIATAN SANTRI TPA

Santri TPA Baitul Hikmah mengikuti Lomba dan Pawai dibimbing guru mereka Dina Anggraeni. Acara dimulai dari Masjid Akbar Bandar Kemayoran, mengelilingi rumah susun dan balik lagi ke Aula Masjid Akbar untuk selanjutnya mengikuti Perlombaan yang diselenggarakan oleh panitia.

Keikutsertaan ini dimaksudkan sebagai ajang tampil dan memperkenalkan kegiatan TPA Baitul Hikmah, walaupun hanya menempati sebuah garasi di rumah, tapi terus secara perlahan berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik.

Minggu, 22 Juni 2008

UMRAH


Gambar disamping adalah photo di Padang Arafah, dengan latar belakang Jabal Rahmah (Bukit Kasih Sayang). Gambar ini diabadikan ketika melaksanakan umrah bersama Yayasan Al-Kitab Wal Hikmah (KAF-HA). Nampak beberapa jamaah sedang beraksi di depan camera dengan berbagai gaya.
Jabal Rahmah merupakan tempat suci (tanah haram) yang menjadi sentral dalam pelaksaan haji. Karena wukuf yang merupakan rukun haji tidak sah kecuali harus berada di tempat suci ini, walaupun mereka dalam keadaan sakit ataupun lumpuh dan sedang diopname. Karena tanpa berada di Padang Arafah, maka hajinya tidak lengkap alias harus mengulang pada tahun berikutnya.
Kisah, kenapa tempat ini dinamakan Arafah adalah karena tempatnya berjumpa kakek kita Adam dan Hawa. Arafah sendiri secara etimologis maknanya adalah tahu atau mengetahui. Bahwa antara Nabi Adam dan Hawa sudah saling kenal satu sama lain. Kedua, tempat ini menjadi tempat manasik haji karena dari sisi sejarah dengan pertemuan 'antara dua kekasih' yaitu Adam dan Hawa, juga dijadikan pertemuan antara dua kekasih yaitu antara makhluk dengan Khalik. Seorang hamba yang sedang merindukan kekasihnya (Allah) dapat mewujud di tempat suci ini.

PRAKTEK MANASIK SANTRI TPA DAN TKA BAITUL HIKMAH


Santri TPA dan TKA Baitul Hikmah telah mengadakan praktek manasik di Pemondokan Haji Pondok Gede Jakarta Timur dibimbing oleh Pimpinan TPA dan TKA dan para guru. Setelah itu melakukan kunjungan ke Kota Wisata Kampung China Cibubur.
Pelatihan semacam ini menjadi bagian dari program tahunan bagi santri agar dapat merasakan dan menjiwai pesan-pesan agama lewat praktek. Karena tentang shalat lima waktu mereka mempraktekkannya setiap hari Jum'at. Jadi mata pelajaran bagi para satri, baik TPA mapun TKA adalah lebih mengarah pada optimalisasi afektif dan psikomotoriknya. Bukan aspek kognitifnya. Para orang tua sering sekali keliru dalam melihat aspek ini. Mereka suka protes ketika anaknya belum bisa ini-itu yang ada hubungannya dengan 'otak'. Sebenarnya sikap itu keliru. Yang terpenting bagi anak adalah bgaimana menciptakan rasa pede, berani, percaya diri yang baik, dan lain-lain, walaupun itu melalui permainan.
Santri TPA dan TKA yang dikelola oleh Yayasan Kaf-Ha ini memang lebih menekankan aspek afektif dan psikomotorik para santri dulu, baru kemudian aspek kognitif secara pertahap.

UMRAH BERSAMA YAYASAN KAF-HA


Yayasan KAF-HA bekerja sama dengan Muda Tur telah menyelenggarakan umrah pada bulan Juli 2007. Peyelenggaraan cukup sukses dan membawa kepuasan bagi jamaah yang dibimbing. Program umrah yang cukup padat dan ketat jadualnya dapat dilaksanakan dengan baik. Program paket 9 hari ini dimulai dari Madinah kemudian ke Makkah. Selama di Madinah para jamaah melaksnakan shalat tahajud, shalat subuh dan diteruskan dengan shalat Duha di Masjid Nabawi. Pembimbing selalu mengingatkan agar pemanfaatan waktu digunakan seeficien mungking untuk sebanyak-banyaknya melakukan ibadah yang berporos di Masjid. Jangan pikirkan shoping atau membeli belah titipan ataupun oleh-oleh. Yang penting pemanfaatan waktu seoptimal mungkin untuk beribadah. Alhamdulillah program ini berhasil dilaksanakan dengan baik. Sejak 3 dini hari pembimbing sudah membangunkan jamaah agar bersiap-siap ke Masjid untuk melaksanakan shalat tahajud sampai selesai shalat Duha, sekitar jam 7.00 pagi. Setelah itu sarapan dan istirahat sebentar (tidur). Jam 11.00 siang siap-siap ke Masjid lagi. Begitu seterusnya.
Begitu juga aktifitas di Masjidil Haram. Kami melihat para jamaah dalam keadaan 220 volt, semangat dan penuh dinamika, tidak mengenal lelah dalam melaksanakan ibaah. Tapi yang paling, semangat ini terus terpelihara hingga di tanah air. Ini barangkali persoalannya. Ketika di tanah air biasanya banyak gangguan sehingga dapat melupakan semua kegiatan peribadatan. Oleh karena itu, perlunya mengeces baterei lagi dengan setiap tahun berangkat umrah. Anggap saja ibadah tersebut sebagai charger baterei yag sudah mulai low.